Sekretaris Jenderal Serikat Mahasiswa (SEMA) terpilih periode 2024-2025, Myura Blessya Vevanya telah resmi dilantik dalam pleno terakhir sidang Kongres ke-15 yang dilaksanakan pada Kamis (30/05). Agenda pelantikan Sekretaris Jenderal (Sekjend) juga dibarengi dengan diumumkan dan diresmikannya nama-nama yang menjadi jajaran dewan dalam kepengurusan SEMA Universitas Paramadina yang baru.
Total ada 17 mahasiswa yang dilantik bersama Sekretaris Jenderal (Sekjend) sebagai jajaran dewan, yang terbagi menjadi Deputi Internal, Deputi Eksternal, Dewan Administrasi, Dewan Humas, Dewan Kreatif, Dewan Kaderisasi, Dewan Advokasi, dan Dewan Kajian. Mereka merupakan delegasi yang diutus oleh Organisasi Kemahasiswaan Universitas Paramadina (OKUP) masing-masing.
Selain melalui pendelegasian, Sekjend juga memiliki hak prerogatif dalam merekrut dewannya. Hal ini juga disampaikan oleh Myura dalam wawancaranya terkait proses perekrutan jajaran dewan. “Jadi selain delegasi OKUP itu, ada yang aku tarik sendiri atau prerogatif dan aku nawarin secara langsung trus aku juga sebar di grup Angkatan. Jadi tidak hanya mengandalkan OKUP karena ada beberapa OKUP yang berkendala juga untuk mendelegasikan OKUP eh mendelegasikan dewan,” ungkapnya.
Di saat yang sama, saat ditanyai mengenai kelayakan para dewan dan pemahaman mereka akan kebutuhan yang dibawa dari OKUP masing-masing, Myura menjawab bahwa ia sudah memastikan hal tersebut ke ketua OKUP yang bersangkutan.
“Aku sudah memastikan ke ketua OKUP-nya juga saat mendelegasikan Dewan. Sebisa mungkin sudah memberikan briefing atau pengetahuan tentang apa yang dibutuhkan OKUP, briefing visi misi-nya OKUP. Supaya delegasi dewan yang dikirimkan ke SEMAMU itu bisa berjalan sembari dia menjabat sebagai posisi dewan, dia juga membawa nama OKUP tersebut, begitu,” jelas Myura.
Dalam kesempatan yang sama, Parmagz juga menanyakan hal yang sama kepada beberapa dewan, yakni terkait kelayakan mereka sebagai dewan dan aspirasi OKUP yang dibawa bersamanya.
“Kalau ditanya layak, biar oranglah yang menilai. Tapi kita berusaha untuk menjadi layak, untuk menjadi pantas di mana kita memilih keputusan tersebut. Mulai dari menjadi deputi berarti harus siap untuk permasalahan di internalnya, harus siap untuk advokasi-advokasi teman-teman di universitas sendiri seperti itu,” ujar Rendi Alfian, sebagai Deputi Internal dan delegasi dari Himpunan Mahasiswa Manajemen (Himamen). Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa aspirasinya dalam SEMA adalah mulai dari perbaikan fundamental hingga pembentukan sistem baru berdasarkan Nilai-Nilai Keparamadinaan dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Deputi Internal, Hudan Lil Muttaqien, turut memberikan jawaban. Menurutnya kelayakan itu bukan suatu kondisi yang statis, tapi suatu situasi yang perlu dirawat. “Mungkin saya menganggap saya layak, tapi bukan berarti satu hari ke depan saya layak lagi, enggak. Tapi ya, kelayakan itu perlu dirawat, perlu dipertahankan, mungkin begitu ya,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, “sebagai delegasi Paramasophia (Himpunan Mahasiwa Falsafah dan Agama) tentu di SEMA ini saya ingin SEMA lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kajian yang dibawakan oleh Paramasophia tentunya. Aspirasi-aspirasi dari teman-teman Paramasophia tentu saya bawa di SEMA ini untuk dieksekusi, dilaksanakan, dan didengarkan”.
Dafa Azriel sebagai delegasi OKUP Federasi (UKM Sepakbola dan Futsal) yang menjadi dewan kaderisasi, menjawab bahwa kelayakan itu tidak bisa dinilai sendiri. “Yang bisa saya lakukan adalah mungkin kinerja yang dihasilkan dan yang menilai nanti mungkin dari luar SEMA ataupun sekjen saya sendiri yang saya bertanggung jawab langsung,” jawabnya diplomatis. Adapun mengenai aspirasi dan kebutuhan OKUPnya adalah tidak jauh dari masalah SDM, mulai dari kualitas pemain dan pengembangan kemampuan.
Di sisi lain, Dafa Jihad selaku Dewan Kajian menjawab dengan yakin atas kelayakannya sebagai dewan. “Kalau misal ditanya layak atau tidak, saya merasa layak, ya,” ujarnya. Dafa juga menambahkan, “yang pertama saya delegasi dari KOMIK karena saya kebetulan adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi. Untuk sekarang saya belum membicarakan secara intens apa saja kebutuhan di KOMIK. Cuma satu yang menjadi jaminan, yaitu adalah kelancaran agenda yang dimana SEMA harus men-support semua agenda-agenda baik yang dilakukan oleh KOMIK”.
Pelantikan ini kemudia menjadi pertanda dimulainya kepengurusan SEMA Universitas Paramadina yang baru di bawah pimpinan Sekjend Myura beserta jajaran dewannya dalam kabinet SEMAMU secara resmi.
Penulis: Wilna Liana AZ