Resensi Film “Kiri Hijau Kanan Merah” (2009)

Penulis : Kevin Abdullah Putra

Film Kiri Hijau Kanan Merah karya sutradara Easton C. Ananda adalah sebuah dokumenter penting yang mengeksplorasi kehidupan dan perjuangan Munir Said Thalib, aktivis hak asasi manusia (HAM) terkemuka di Indonesia. Munir dikenal atas dedikasinya membela keadilan dan HAM, terutama dalam kasus-kasus pelanggaran HAM berat seperti penculikan aktivis dan pelanggaran di Timor Timur.

Dokumenter ini mengisahkan perjalanan Munir yang penuh dengan risiko dan bahaya, mulai dari masa mudanya hingga keterlibatannya dalam memperjuangkan hak-hak kaum marginal. Film ini memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana Munir tak gentar menghadapi ancaman, dan terus memperjuangkan kebenaran bahkan ketika nyawanya dipertaruhkan. Salah satu sorotan utama film ini adalah pengungkapan kasus pembunuhan Munir, yang hingga kini masih menjadi simbol dari lambannya penegakan hukum di Indonesia.

Secara visual, film ini menggunakan banyak cuplikan arsip yang otentik dan penuh emosi. Wawancara dengan keluarga, teman dekat, serta rekan aktivis membuat kisah Munir semakin hidup dan personal. Atmosfer film yang serius dan menyentuh hati ini juga diperkuat dengan musik latar yang mendukung suasana intens.

Meski berdurasi pendek, sekitar 45 menit, Kiri Hijau Kanan Merah berhasil menyampaikan pesan penting: tentang pentingnya keadilan, kebenaran, dan bagaimana satu individu dapat menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Film ini tidak hanya menggugah kesadaran publik tentang pentingnya HAM, tetapi juga mengingatkan bahwa perjuangan seperti yang dilakukan Munir perlu diteruskan.

Bagi penonton yang tertarik dengan isu HAM di Indonesia atau mereka yang ingin lebih mengenal sosok Munir, Kiri Hijau Kanan Merah adalah tontonan wajib.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *