Penulis: Ahmed Maulady Hakim
Pada 25 April 2025, Kota Palu dilanda hujan lebat yang menyebabkan banjir di berbagai wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah. Faktornya di perkirakan hasil dari buruknya tata kelola sampah dan pembangunan kota yang mengabaikan prinsip tata kelola ruang.

Salah satu faktor utama penyebab banjir ini adalah buruknya pengelolaan sampah. “Tata kota yang buruk dalam pengelolaan sampah menjadi salah satu penyebab utama banjir yang berulang,“ ungkap Bang Lapi salah satu Pegiat Lingkungan Rasera Project dalam wawancara pada 26 April 2025. “minimnya tempat sampah publik, tidak meratanya layanan pengangkutan, hingga rendahnya edukasi masyarakat tentang pemilahan sampah,” tegasnya.
Namun, problematika ini tidak berhenti pada sampah. Pembangunan kota yang mengabaikan prinsip tata ruang juga memperparah kondisi. Perumahan-perumahan baru dibangun tanpa mempertimbangkan aliran air alami, sementara ruang terbuka hijau (RTH) yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan air, dikorbankan untuk beton, pusat perbelanjaan, dan proyek komersial. Menurut dokumen resmi Renstra Penataan Ruang Kota Palu 2021–2026 (Bappeda Kota Palu, 2022), kota ini menargetkan 20% dari total luas wilayah sebagai RTH. Namun hingga kini, berdasarkan evaluasi Jurnal FISIP UNTAD (2024), capaian itu masih jauh dari ideal, dengan luas RTH publik baru mencapai 12%, jauh di bawah standar minimal nasional sebesar 30%.
Situasi ini memperlihatkan bagaimana politik ruang di Kota Palu kerap berpihak pada kepentingan kapital, bukan ekologi. “Perumahan dibangun tanpa mempertimbangkan aliran air alami, dan ruang terbuka hijau yang seharusnya menyerap air, justru dikorbankan untuk beton dan mall, Apa yang terjadi di Palu,” tambahnya dengan nada tegas, ruang hidup rakyat yang dikorbankan untuk akumulasi kapital sangat menunjukkan betapa gagalnya kebijakan tata ruang dari Pihak Pemerintah Setempat dalam melindungi kepentingan warga.
Perihal ini seharusnya pihak Pemerintah Kota Palu harus mengevaluasi tata kelola ruang dan mempertimbangkan pembangunan yang menjadi aliran air alami.